Disdikbud Pontianak Terbitkan Edaran Waspada Gondongan di Sekolah, Langkah Antisipatif Ditingkatkan - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Disdikbud Pontianak Terbitkan Edaran Waspada Gondongan di Sekolah, Langkah Antisipatif Ditingkatkan

Tuesday, 8 October 2024

Kalbar.WARTAGLOBAL.id , Pontianak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak mengeluarkan surat edaran penting terkait peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit gondongan (parotitis) di lingkungan sekolah. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, sebagai bentuk upaya antisipatif menghindari potensi penyebaran penyakit menular tersebut.

Penyakit gondongan disebabkan oleh virus dari kelompok paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di dalam mulut, menyebabkan pembengkakan pada wajah. Meski hingga kini belum ada laporan kasus gondongan di Pontianak, Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menekankan pentingnya kewaspadaan di lingkungan sekolah, terutama di kalangan anak-anak yang rentan tertular.

"Langkah ini diambil untuk meningkatkan pencegahan dan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, terutama bagi anak-anak," ujar Ani Sofian, Senin (7/10/2024). Ia menambahkan bahwa sekolah diharapkan segera melaporkan ke puskesmas setempat apabila terdapat kasus gondongan di antara siswa atau tenaga pengajar.

Surat edaran yang bernomor 400.2.5/6013.1/DIKDAS-DISDIKBUD/2024 ini juga menyerukan seluruh sekolah untuk melakukan pencegahan dan pengendalian secara proaktif. Salah satu langkah kunci yang ditekankan adalah pengawasan aktif melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS), yang berfungsi sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dini potensi kasus gondongan di sekolah.

"Jika ada siswa, pendidik, atau tenaga kependidikan yang teridentifikasi menderita gondongan, mereka diminta tidak berinteraksi di sekolah selama setidaknya tujuh hari setelah gejala muncul," tambah Ani.

Sri Sujiharti, Kepala Disdikbud Kota Pontianak, juga turut menjelaskan bahwa langkah sosialisasi dan edukasi terkait gondongan harus semakin digencarkan di lingkungan sekolah. Ia mengimbau agar sekolah-sekolah bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan guru terkait penyakit ini.

"Tim UKS diharapkan terus berkoordinasi dengan puskesmas untuk menyosialisasikan penyakit gondongan, guna memastikan pencegahan berjalan dengan baik," ujar Sri.

Selain sosialisasi, sekolah juga diminta menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker jika terdapat kasus yang terkonfirmasi di lingkungan sekolah. "Penggunaan masker selama tujuh hari setelah kasus terakhir sembuh dapat membantu memutus rantai penyebaran," lanjutnya.

Kepala SMPN 24 Pontianak, Teguh Santoso, menyampaikan bahwa pihaknya telah memulai sosialisasi bersama Tim UKS yang berkolaborasi dengan Puskesmas Kampung Bali. Ia menekankan pentingnya pencegahan sejak dini, mengingat anak-anak sangat rentan tertular penyakit.

“Kami telah menjalin kerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali dalam upaya pencegahan. Selain sosialisasi tentang gondongan, program pemberian tablet tambah darah untuk pencegahan stunting juga terus berjalan,” pungkas Teguh.

Dengan adanya edaran dan langkah pencegahan ini, diharapkan kesehatan siswa serta seluruh tenaga pendidik di Kota Pontianak dapat terlindungi dari penyebaran gondongan.[AZ]





KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment