Kalbar,WARTAGLOBAL.id—Pontianak - Suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Minggu pagi (27/10/2024) menjadi berbeda dengan hadirnya iring-iringan pengantin yang mencuri perhatian warga.
Rombongan peserta Festival Arakan Pengantin tampak semarak berjalan kaki dari Museum Negeri Pontianak menuju halaman Masjid Raya Mujahidin, diiringi lantunan musik tanjidor yang khas. Delapan pasangan pengantin lengkap dengan pakaian adat Melayu Pontianak dan pernak-perniknya, memeriahkan festival yang digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak.
Dari penilaian juri, Kecamatan Pontianak Barat berhasil meraih gelar juara pertama arakan pengantin, disusul oleh Bank Kalbar sebagai juara kedua, dan Kecamatan Pontianak Tenggara di posisi ketiga. Selain itu, penghargaan untuk Hantaran Terbaik jatuh kepada Kecamatan Pontianak Timur, sementara gelar Pengantin Terbaik diraih oleh Pontianak Barat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, memberikan apresiasi kepada para peserta yang antusias mengikuti kegiatan budaya ini. Ia menekankan pentingnya pelestarian adat dan budaya Melayu Pontianak yang terkandung dalam prosesi pernikahan, sekaligus mengajak masyarakat untuk terus melestarikannya.
"Hal yang paling penting dari kegiatan ini adalah pelestarian adat dan budaya Melayu Pontianak, khususnya dalam prosesi pernikahan. Oleh karena itu, kita punya kewajiban untuk memelihara dan melestarikannya," ujarnya saat menyerahkan hadiah dan piala di halaman Masjid Raya Mujahidin.
Ani berharap ke depan Festival Arakan Pengantin dapat menarik lebih banyak peserta, dan menginginkan promosi yang lebih gencar agar festival ini semakin dikenal luas. Menurutnya, selain melestarikan budaya, festival ini juga berpotensi memberdayakan UMKM setempat. "Karena ini bentuk budaya yang harus kita lestarikan, maka semakin banyak partisipasi masyarakat, semakin baik budaya itu kita lestarikan," tambahnya.
Festival ini rutin diadakan setiap tahun sebagai rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Pontianak. Selain menjadi ajang pelestarian budaya, festival ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang tertarik dengan kekayaan budaya lokal. "Semoga Festival Arakan Pengantin terus berkembang dan dikemas secara maksimal sehingga bisa mengundang banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keistimewaan yang dimiliki kota ini," harap Ani Sofian.
Musik tanjidor turut menjadi daya tarik dalam festival ini, mengiringi langkah peserta saat berparade. Musik tanjidor memang tidak terpisahkan dari budaya mengantar pengantin di Pontianak. Namun, Ani menyayangkan minimnya pemusik tanjidor saat ini, yang kebanyakan sudah lanjut usia. Ia menekankan pentingnya regenerasi agar kesenian ini tidak punah. "Kita berharap anak-anak muda mau belajar musik tanjidor sehingga musik tanjidor tidak hilang ditelan zaman," tuturnya.
Penampilan pemain tanjidor dari setiap peserta juga dinilai dalam festival ini. Juara pertama diraih oleh Kecamatan Pontianak Utara, disusul Pontianak Barat di posisi kedua, dan Pontianak Tenggara di tempat ketiga. Syafaruddin Usman, salah satu tim juri, menjelaskan bahwa penilaian festival ini mencakup beberapa aspek, yakni etika, estetika, kreasi, seni, dan penggalian budaya tradisional. "Etikanya itu bagaimana keserasian gerak langkahnya, kemudian estetika keindahan tata riasnya, dan dari sisi pelestarian budayanya sesuai dengan pakem-pakem budaya Melayu lokal," jelasnya.
Syafaruddin juga menyoroti penggunaan kreasi baru dalam perlengkapan peserta festival yang seringkali terlalu banyak modifikasi, sehingga bentuk asli atau orisinilnya kurang terlihat. "Bentuk asli atau orisinilnya yang kita harapkan muncul, tetapi sayangnya terlalu banyak modifikasi. Meskipun ada yang masih menampilkan orisinil, sayangnya juga menggunakan pakem yang baru," ungkapnya.
Festival Arakan Pengantin menjadi bukti nyata upaya Kota Pontianak dalam menjaga dan memperkenalkan tradisi Melayu kepada generasi muda, sekaligus menjadikannya sebagai salah satu daya tarik budaya yang potensial untuk wisatawan domestik maupun internasional.
(prokopim/kominfo)
Editor : Maulana
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment