Wartaglobal.id,Medan– Video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan, Sumatera Utara, dihukum untuk duduk di lantai oleh oknum guru akibat menunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) viral di media sosial. Kejadian ini memicu keprihatinan luas setelah ibu siswa tersebut, Kamelia, membagikan rekaman peristiwa tersebut di Instagram pada Rabu, 8 Januari 2025.
Siswa yang dihukum, berinisial MI, adalah seorang bocah berusia 10 tahun yang diketahui sedang menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan. Meskipun Kamelia, orang tua MI, sudah mengajukan permohonan dispensasi kepada pihak sekolah sebelum Natal, tindakan tersebut tak menghalangi MI dari hukuman.
MI bersekolah di SD Swasta Abdi Sukma, yang terletak di Jalan STM, Kecamatan Medan Johor. Kamelia mengungkapkan bahwa dirinya belum mampu melunasi uang sekolah MI maupun anaknya yang lain, namun sudah meminta dispensasi kepada kepala sekolah untuk mengikuti ujian sebelum libur Natal.
"Saya memang belum bayar uang sekolah untuk anak saya, baik yang satu maupun yang lain, tapi saya sudah minta dispensasi kepada kepala sekolah dan Alhamdulillah diberikan izin untuk ujian," jelas Kamelia di kediamannya di Gang Jarak, Medan.
Namun, setelah ujian, ketika sekolah kembali buka pada 6 Januari 2025, Kamelia mengaku tidak bisa mengambil rapor MI karena sedang sakit dan SPP yang belum lunas. Tidak lama setelah itu, wali kelas MI, yang dikenal dengan inisial H, mengirimkan pesan ke grup WhatsApp orang tua siswa. Dalam pesan tersebut, H mengingatkan bahwa siswa yang belum membayar SPP dan uang buku tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran.
Mendapatkan pesan tersebut, Kamelia mengirimkan pesan suara memohon agar MI tetap diizinkan mengikuti pelajaran. Namun, ketika sekolah kembali beroperasi, MI yang belum melunasi tunggakan SPP justru diminta untuk duduk di lantai kelas dan tidak dapat mengikuti pelajaran bersama teman-temannya.
Video yang viral ini mendapatkan perhatian publik, mengundang banyak komentar miris mengenai kebijakan yang diterapkan oleh pihak sekolah. Kejadian ini mencerminkan ketegangan antara kebijakan sekolah dengan kondisi keuangan orang tua siswa, serta dampaknya terhadap hak pendidikan anak.
Beberapa warganet mengecam keras tindakan oknum guru tersebut, menilai bahwa hukuman seperti ini tidak seharusnya diterapkan pada anak-anak yang masih belajar. Sementara itu, Kamelia mengungkapkan bahwa ia berusaha keras agar anak-anaknya bisa bersekolah dengan baik, meskipun terkendala masalah keuangan.
Dengan viralnya video tersebut, banyak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan sistem pendidikan lebih memperhatikan kondisi ekonomi keluarga siswa agar hak pendidikan setiap anak tetap terjamin.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SD Swasta Abdi Sukma belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Namun, kasus ini mengundang perhatian lebih lanjut untuk mencari solusi agar sistem pendidikan tidak hanya menilai dari segi finansial, tetapi juga lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dan pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan.
Tindak lanjut dari kejadian ini masih ditunggu oleh masyarakat, khususnya orang tua siswa di Kota Medan, yang menginginkan pendidikan yang lebih adil dan memperhatikan kondisi setiap siswa.(Junaidi/kzn)
sumber: Instagram/ X

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment