Kalbar.WARTAGLOBAL.id, Pontianak – Masjid Kampus Universitas Tanjungpura (Untan) Al Muhtadin menjadi tempat berlangsungnya kajian keagamaan yang disampaikan oleh Kombes Pol F. Guntur Sunoto, Karo SDM Polda Kalbar. Dalam kesempatan tersebut, beliau mengawali ceramah dengan menyampaikan pesan-pesan religi, mengutip ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi yang menekankan pentingnya meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial di bulan suci Ramadhan. Dengan gaya yang penuh kehangatan, beliau mengajak para jamaah untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama manusia.
Namun, selain menyampaikan pesan spiritual, Kombes Pol F. Guntur Sunoto juga membawa isu penting yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Dalam ceramahnya, ia menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional. Menurutnya, ketergantungan terhadap impor pangan harus segera dikurangi, mengingat banyak negara pengimpor kini mengalami kesulitan dalam produksi dan mulai membatasi ekspor mereka. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Indonesia harus mandiri dalam sektor pangan dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimilikinya.
Sebagai langkah konkret, ia mengajak kalangan akademisi, terutama dari Fakultas Pertanian dan Teknik, untuk berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan yang tengah digencarkan pemerintah. Menurutnya, kolaborasi antara akademisi dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan inovasi dalam sektor pertanian, baik melalui riset maupun penerapan teknologi modern. “Mahasiswa dan akademisi memiliki peran penting dalam menciptakan solusi untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita bisa mengembangkan sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu, Kombes Pol F. Guntur Sunoto juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah sebagai sumber produksi pangan mandiri. Ia mencontohkan program urban farming yang telah berhasil diterapkan di beberapa daerah, di mana masyarakat menanam sayuran dan tanaman pangan lainnya di pekarangan rumah mereka. Dengan cara ini, ketahanan pangan keluarga bisa diperkuat dan masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada pasar. “Setiap orang bisa berkontribusi, sekecil apa pun itu. Mulailah dari rumah sendiri, manfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman yang bermanfaat,” tambahnya.
Selain membahas ketahanan pangan, Kombes Pol F. Guntur Sunoto juga menyoroti pentingnya transparansi dalam proses penerimaan anggota Polri. Ia menegaskan bahwa saat ini rekrutmen Polri dilakukan dengan sistem yang lebih terbuka dan akuntabel, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya praktik kecurangan. “Kami ingin memastikan bahwa semua calon anggota Polri memiliki kesempatan yang sama. Tidak ada lagi permainan uang atau titipan dalam seleksi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak percaya pada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. Menurutnya, jika ada pihak yang menawarkan jalur instan dalam penerimaan Polri, maka itu adalah tindakan penipuan. “Jika ada anggota kami yang berani menjanjikan kelulusan bahkan sampai meminta bayaran, segera laporkan! Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka,” tambahnya. Pernyataan ini disambut baik oleh para jamaah yang hadir, terutama mahasiswa yang berminat mendaftar sebagai anggota Polri.
Lebih lanjut, beliau juga menegaskan bahwa Polri saat ini berkomitmen untuk menindak semua bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya. Untuk mempermudah pengaduan, Polri telah menyediakan aplikasi khusus bagi masyarakat yang ingin melaporkan perilaku menyimpang aparat. “Kami ingin membangun institusi yang bersih dan terpercaya. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada anggota Polri yang melakukan penyimpangan,” ungkapnya.
Di akhir ceramahnya, Kombes Pol F. Guntur Sunoto kembali menekankan pentingnya kerja sama antara akademisi dan aparat penegak hukum dalam membangun bangsa. Menurutnya, tantangan besar seperti ketahanan pangan dan integritas institusi keamanan hanya bisa diatasi dengan kolaborasi dan komitmen bersama. “Mari kita bahu-membahu untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Akademisi dengan keilmuannya, masyarakat dengan kepeduliannya, dan Polri dengan tugas pengamanannya, semuanya memiliki peran dalam pembangunan nasional,” pungkasnya. Jamaah yang hadir tampak antusias dengan pesan yang disampaikan, dan banyak mahasiswa yang merasa terinspirasi untuk ikut serta dalam program ketahanan pangan serta memahami lebih dalam transparansi dalam penerimaan anggota Polri.[AZ]
Editor:BAHRI

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment