Proyek Jalan Rp5,8 Miliar di Bengkayang Disorot: Aspal Tipis, Overheating, Jalan Bergelombang, dan Dugaan Mark-Up - Warta Global KALBAR

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Proyek Jalan Rp5,8 Miliar di Bengkayang Disorot: Aspal Tipis, Overheating, Jalan Bergelombang, dan Dugaan Mark-Up

Tuesday, 8 April 2025

Kalbar.WARTAGLOBAL.id, Bengkayang – Proyek peningkatan jalan Kapot–Batu Ampar di Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, menjadi sorotan publik. Proyek senilai Rp5,87 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2024 ini diduga sarat masalah, mulai dari kualitas pengerjaan yang buruk hingga potensi mark-up anggaran.

Dikerjakan oleh CV Hasta Jaya Abadi dan diawasi oleh PT Sinergi Karya Utama, proyek ini tercantum dalam kontrak bernomor 600.1.9.3/51901315/SP/DAK/2024 tertanggal 17 Juli 2024. Sayangnya, di tengah harapan masyarakat akan infrastruktur yang lebih baik, justru muncul sederet kejanggalan di lapangan.

Aspal Tipis dan Overheating: Risiko Kerusakan Sejak Dini

Hasil pantauan menunjukkan indikasi bahwa penghamparan aspal dilakukan tidak sesuai prosedur. Beberapa bagian permukaan jalan mengalami overheating, yakni pemanasan aspal yang melebihi batas suhu ideal. Kondisi ini ditandai dengan warna yang terlalu gelap dan tekstur permukaan yang kasar.



Selain itu, ketebalan aspal diduga jauh dari standar kontrak, yang berpotensi mempercepat kerusakan dan mengurangi masa pakai jalan tersebut.

Permukaan Bergelombang, Pemadatan Dinilai Asal Jadi

Masalah lain muncul pada tahap pemadatan. Permukaan jalan tampak bergelombang, mengindikasikan bahwa proses pemadatan tidak dilakukan secara optimal. Hal ini sangat berisiko bagi keselamatan pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua, serta mempercepat kerusakan akibat beban lalu lintas dan air hujan.

Kemiringan dan Drainase Jalan Disorot

Aspek kemiringan jalan juga menjadi sorotan. Diduga tidak dirancang sesuai standar drainase, sehingga rawan terjadi genangan air saat hujan turun. Air yang menggenang akan mempercepat degradasi aspal dan memperparah kerusakan struktural.

Mutu Box Culvert Diragukan

Kualitas beton pada box culvert yang terpasang di beberapa titik jalan pun dipertanyakan. Permukaan retak dan pengecoran yang tidak rapi memunculkan dugaan bahwa mutu material tidak sesuai spesifikasi teknis. Bahkan, muncul dugaan adanya mark-up volume pekerjaan pada item ini.



Minimnya Pengawasan, Potensi Kerugian Daerah

Sejumlah kejanggalan ini memperkuat dugaan bahwa proyek tidak diawasi dengan ketat oleh konsultan pengawas. Bahkan, potensi terjadinya praktik mark-up dinilai cukup besar dan berisiko menyebabkan kerugian keuangan daerah.

Penyedia Jasa dan Pengawas Belum Beri Klarifikasi

Hingga berita ini diterbitkan, baik pihak penyedia jasa maupun konsultan pengawas belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, pihak Dinas terkait juga belum terlihat mengambil langkah konkret di lapangan.

Desakan Audit dan Evaluasi

Masyarakat berharap agar Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang, bersama inspektorat dan aparat penegak hukum, segera turun tangan melakukan audit teknis dan evaluasi menyeluruh terhadap proyek ini.

Jalan yang seharusnya menjadi akses vital dan penopang mobilitas warga perbatasan, justru terancam menjadi proyek gagal karena lemahnya pengawasan dan buruknya kualitas pekerjaan.[AZ]




KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment