Kalbar.WARTAGLOBAL.id,Pontianak – Di bawah langit biru Kalimantan Barat, Polda Kalbar menciptakan sejarah baru dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan Polri. Dalam sebuah perjanjian bersejarah yang digelar pada Agustus 2024, Polda Kalbar menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalbar dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalbar untuk berkolaborasi dalam mencegah kerugian personel akibat narkoba.
Perjanjian ini dihadiri oleh Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Roma Hutajulu, Kepala BNN Provinsi Kalbar, dan perwakilan HIMPSI Kalbar, serta menjadi saksi lahirnya sebuah langkah revolusioner. Kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama, melainkan sebuah terobosan yang diklaim sebagai "Proyek Perubahan" oleh Polda Kalbar.
Pionir Perubahan: Kombespol Yudi Arkara Oktobera
Adalah Kombespol Yudi Arkara Oktobera, Kabidpropam Polda Kalbar, yang menjadi penggerak utama proyek perubahan ini. Ia menyoroti dampak besar yang dialami Polri akibat penyalahgunaan narkoba yang berujung pada pelanggaran kode etik profesi hingga pemecatan tidak hormat (PTDH). "Setiap personel yang diberhentikan merupakan kerugian besar bagi institusi ini, mengingat biaya besar yang telah dikeluarkan untuk rekrutmen, pembentukan, dan pelatihan," ujar Yudi.
Pendekatan Baru yang Revolusioner
Melihat urgensi situasi ini, Yudi menawarkan pendekatan baru yang lebih progresif. “Kita akan beralih dari metode represif seperti razia dan tes urine menuju pendekatan preemtif dan preventif yang dimulai sejak proses rekrutmen, pendidikan, hingga pengawasan berkelanjutan,” jelasnya. Langkah konkret yang diambil adalah melakukan asesmen awal dalam rekrutmen, penyuluhan narkoba sejak pendidikan pembentukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Singkawang, serta self-assessment rutin bagi seluruh personel Polda Kalbar.
Menuju Polri Berintegritas dan Beretika Tinggi
Kabidhumas Polda Kalbar Kombespol R. Petit Wijaya menegaskan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah awal menciptakan Polri yang bersih dari penyalahgunaan narkoba. “Dengan memberi doktrin sejak dini, kami berharap terbentuk kesadaran dan budaya hukum yang tinggi di kalangan anggota Polri, sehingga mereka menjadi sosok yang bermoral dan berintegritas,” katanya.
Menjadi Role Model untuk Indonesia Emas
Proyek perubahan ini diharapkan menjadi role model bagi seluruh jajaran Polri di Indonesia, terutama dalam hal pengawasan dan pembinaan personel. “Kami ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa Polda Kalbar siap mendukung visi ‘Indonesia Emas’ dengan menciptakan institusi Polri yang lebih bersih, kuat, dan berintegritas,” pungkas Yudi Arkara dengan optimisme tinggi.
Kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa Polda Kalbar, bersama dengan BNN dan HIMPSI Kalbar, berkomitmen untuk melawan ancaman narkoba dari dalam. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat dan institusi lainnya di Tanah Air.[AZ]
Editor:Maulana

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment