photo Anita Rahman penyiar TVRI
WARTAGLOBAL,.id-Jakarta Anita Rachman, mantan penyiar legendaris TVRI, sempat menjadi sorotan publik setelah kisah pilunya di masa tua mencuat ke permukaan. Wanita yang dikenal luas di era 70-an hingga 90-an ini sering membawakan acara berita populer "Dunia Dalam Berita". Di masa kejayaannya, Anita menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang berkat kemampuannya membawakan berita dengan penuh profesionalisme. Namun, seiring waktu, namanya memudar dan kehidupannya di masa tua menjadi perhatian publik.
Kabar mengenai kondisi Anita Rachman yang disebut hidup sebatang kara pertama kali dibagikan oleh politisi Peter Gontha di media sosial. Dalam unggahannya, Peter menyebut bahwa Anita hidup tanpa perhatian dari keluarga, pemerintah, atau bahkan TVRI, tempatnya mengabdi selama bertahun-tahun. Unggahan tersebut menyentuh hati banyak orang dan mengundang diskusi tentang kurangnya jaminan sosial bagi lansia di Indonesia, terutama bagi mereka yang telah berjasa di bidangnya.
Namun, fakta sebenarnya tidak sepenuhnya sesuai dengan narasi yang berkembang di media sosial. Berdasarkan klarifikasi dari beberapa sumber, Anita ternyata tidak sepenuhnya terlupakan. Keluarganya masih memberikan perhatian, meskipun anak-anaknya tidak tinggal bersamanya. Salah satu anaknya diketahui tinggal di Depok, sementara yang lainnya berada di Amerika Serikat, dan mereka tetap memastikan kebutuhan Anita terpenuhi.
Pihak TVRI juga merespons kabar tersebut dengan memberikan bantuan dan memantau kondisi Anita. Langkah ini menjadi upaya nyata untuk menunjukkan penghargaan kepada sosok yang pernah menjadi bagian penting dari sejarah penyiaran televisi nasional. Meski kondisi kesehatannya menurun, perhatian dari berbagai pihak membuktikan bahwa Anita tidak sepenuhnya dilupakan.
Anita Rachman sendiri adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai penyiar berita, tetapi juga aktif sebagai penulis, narator, dan penerjemah naskah film dokumenter. Dedikasinya di dunia penyiaran, termasuk perannya di radio RRI, menjadikannya salah satu figur yang dihormati di masa lalu. Kisah hidupnya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Kisah Anita mengajarkan bahwa perhatian terhadap lansia, terutama mereka yang berjasa, tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga tetapi juga masyarakat dan pemerintah. Momentum ini semestinya menjadi pengingat akan pentingnya sistem jaminan sosial yang lebih baik di Indonesia, sehingga kisah serupa tidak terulang di masa depan. Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, termasuk mereka yang telah berkontribusi di bidang media dan penyiaran,semoga pemerintah memperhatikan jasa jasanya (MUL)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment