Kalbar,WARTAGLOBAL.id—Dalam sejarah pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan menjadi calon gubernur (Cagub) pertama yang menjejakkan kaki di Kalang Bahu, desa jawai laut, kecamatan jawai, kabupaten sambas sebuah daerah terpencil yang terletak di pedalaman Kalbar.
Kedatangan Norsan mendapat sorotan karena dianggap sebagai langkah signifikan dalam mendekatkan aspirasi masyarakat pedalaman dengan proses politik di tingkat provinsi.
Kalang Bahu dikenal sebagai daerah yang sulit diakses karena kondisi geografis yang penuh tantangan. Jalan yang tidak memadai dan akses transportasi yang terbatas menjadikannya salah satu wilayah yang jarang tersentuh oleh para politisi. Norsan yang saat ini maju sebagai calon gubernur Kalbar, sengaja mengunjungi daerah tersebut sebagai bagian dari upayanya untuk menunjukkan komitmen terhadap pemerataan pembangunan di seluruh pelosok provinsi.
"Saya ingin memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil seperti Kalang Bahu tidak dilupakan. Mereka juga berhak merasakan pembangunan yang adil dan setara, baik dari segi infrastruktur, kesehatan, maupun pendidikan," ujar Norsan dalam sambutannya di hadapan warga setempat.
Warga Kalang Bahu menyambut baik kunjungan Norsan, yang dianggap sebagai bentuk perhatian langsung dari pemerintah terhadap kebutuhan mereka. Seorang tokoh masyarakat, Pak Basri, menyatakan rasa syukurnya. "Kami di sini sudah lama berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, dan kunjungan ini memberi harapan baru bagi kami," ungkapnya.
Langkah Norsan ini juga dianggap sebagai strategi politik yang cerdas, mengingat wilayah terpencil seperti Kalang Bahu sering kali diabaikan dalam kampanye pemilu. Kehadiran fisiknya di tengah-tengah masyarakat pedalaman menjadi simbol dari pendekatan inklusif yang diusungnya dalam Pilkada Kalbar 2024.
Dengan kunjungan ini, Norsan tidak hanya mengukir sejarah sebagai Cagub pertama yang mengunjungi Kalang Bahu, tetapi juga berhasil membangun citra sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memahami tantangan yang dihadapi masyarakat di wilayah terpencil.
(Bahri)
Editor:(Maulana)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment