foto : Kapal patroli yang akan dihibahkan Offshore Patrol Vessel (OPV) dengan spesifikasi panjang 85,6 meter, kecepatan maksimal 22 knot, dan kapasitas awak hingga 70 personel.
Wartaglobal.id,kalbar-Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengumumkan pada Sabtu bahwa Jepang akan memberikan kapal patroli berkecepatan tinggi kepada Indonesia. Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat. Langkah ini bertujuan memperkuat kerja sama keamanan maritim antara kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia-Pasifik.
presiden Prabowo berjalan bersama dengan perdana menteri Jepang Shigeru ishiba memeriksa barisan kehormatan upacara penyambutan di istana kepresidenan Bogor.
Kapal patroli yang akan dihibahkan merupakan Offshore Patrol Vessel (OPV) dengan spesifikasi panjang 85,6 meter, kecepatan maksimal 22 knot, dan kapasitas awak hingga 70 personel. Pembangunan kapal ini akan dilakukan oleh Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd., dengan pendanaan dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Proses konstruksi dijadwalkan selesai pada tahun 2027, dan kapal tersebut akan memperkuat armada Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
Selain hibah kapal patroli, Jepang dan Indonesia sepakat memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan energi, pengembangan sumber daya manusia, dan pencegahan bencana. Kedua negara juga berencana mengadakan putaran ketiga pembicaraan "dua-plus-dua" antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan pada akhir tahun ini. Sebagai mitra strategis komprehensif yang berbagi nilai-nilai dasar, Jepang berkomitmen untuk membantu Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Hubungan erat antara Jepang dan Indonesia menjadi semakin penting mengingat meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama terkait pengaruh China di Laut Cina Selatan. Sebagai negara maritim yang strategis, Indonesia memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional. Kerja sama dengan Jepang diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan dan keamanan maritim Indonesia, serta memastikan tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum.
Kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan. Jepang memandang hubungannya dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia, sebagai hal yang strategis, terutama karena kedekatannya dengan Laut Cina Selatan, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia. Selain itu, Jepang menghargai hubungan dengan negara-negara ekonomi baru dan berkembang di kawasan yang disebut sebagai Dunia Selatan, di mana Indonesia berupaya memainkan peran utama.
Presiden Prabowo memuji kunjungan Perdana Menteri Ishiba, yang menurutnya mencerminkan komitmen kuat kedua belah pihak untuk memperkuat hubungan bilateral. Ia menyatakan bahwa mereka membahas kerja sama di berbagai bidang, termasuk pengembangan infrastruktur, energi, dan kesehatan, serta bertukar pandangan tentang situasi geopolitik global. Sementara itu, Perdana Menteri Ishiba menegaskan kembali komitmen Jepang untuk bekerja sama sebanyak mungkin dalam membantu Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Langkah ini menandai babak baru dalam hubungan Jepang-Indonesia, dengan fokus pada penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan maritim di tengah dinamika regional yang kompleks.(Kzn)

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment