pemuda di Kapuas hulu tega bunuh ibu kandung karena permintaan motor dan pernikahan di tolak - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

pemuda di Kapuas hulu tega bunuh ibu kandung karena permintaan motor dan pernikahan di tolak

Saturday, 4 January 2025
foto : Seorang pelaku berinisial AMN (23)  melakukan tindakan kekerasan terhadap ibu kandungnya

Wartaglobal.id, Kapuas Hulu, Kalbar– Sebuah insiden tragis terjadi di Dusun Pelangi, Desa Sungai Sena, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (14/12/2024). Seorang pemuda berinisial AMN (23) diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap ibu kandungnya, SK (47), yang berujung pada kematian.

foto: tkp

Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Rinto Sihombing, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari perselisihan di dalam keluarga. Pelaku meminta sepeda motor baru dan ingin segera menikah, namun permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh ibunya. “Korban berusaha memberikan pengertian, tetapi situasi memanas hingga terjadi kekerasan,” kata Iptu Rinto.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Menurut warga sekitar, terdengar suara keributan dari rumah korban sebelum kejadian. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan barang bukti dan membawa pelaku ke kantor Polres Kapuas Hulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak keluarga korban mengungkapkan kesedihan mendalam dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.

AMN kini ditahan di Polres Kapuas Hulu untuk menjalani proses hukum. Ia dijerat Pasal 44 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta Pasal 351 ayat (3) KUHP. Ancaman hukuman maksimalnya adalah 15 tahun penjara.



Psikolog keluarga, Dr. Anisa Fahmi, M.Psi., menekankan pentingnya pendekatan komunikasi dalam menyelesaikan konflik keluarga. “Kekerasan sering kali muncul akibat akumulasi masalah yang tidak terselesaikan. Keluarga perlu belajar membangun dialog yang sehat untuk menghindari konflik berkepanjangan,” jelasnya.

Polres Kapuas Hulu mengimbau masyarakat untuk melaporkan segera jika ada tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga. “Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap keamanan dan kenyamanan keluarga di lingkungan mereka,” tutup Iptu Rinto.(Kzn)



KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment