KALBAR WARTA GLOBAL.id, 6 Januari 2025 — Ketegangan di kawasan Timur Tengah terus meningkat. Serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke wilayah Saada, Yaman, menambah daftar panjang konflik yang melibatkan berbagai kekuatan besar dunia. Saada, yang dikenal sebagai benteng utama kelompok Houthi, menjadi target serangan yang memicu kekhawatiran eskalasi lebih lanjut.
Menurut laporan TV Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, tiga serangan udara menghantam wilayah timur Saada pada akhir pekan kemarin. Serangan ini disebut sebagai bagian dari respons AS dan Inggris terhadap serangan yang dilancarkan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, sebuah aksi yang diklaim kelompok itu sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi langsung dari Washington, London, maupun Riyadh terkait detail operasi tersebut. Iran, sebagai sekutu Houthi, mengecam keras tindakan itu. Esmail Baqaei, juru bicara pemerintah Iran, menyebut serangan ini sebagai pelanggaran kedaulatan Yaman dan memperingatkan dampaknya terhadap stabilitas kawasan.
Risiko Konflik yang Meluas
Ketegangan ini terjadi di tengah eskalasi serangan yang melibatkan Houthi, Israel, dan sejumlah pihak lain. Kelompok Houthi sebelumnya menyatakan semua kapal AS dan Inggris sebagai target militer, terutama setelah koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara ke Yaman sejak awal 2024.
Situasi ini juga menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Khaled Khiari, Asisten Sekretaris Jenderal PBB, menyebutkan bahwa eskalasi konflik antara Israel dan Houthi dapat membawa dampak buruk bagi stabilitas politik dan kemanusiaan di kawasan. Khiari menyebut konflik ini berpotensi menjadi "Gaza ketiga," merujuk pada dampak besar serangan yang terus meluas dari Palestina hingga Yaman.
Dunia Perlu Bertindak
Meningkatnya ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran akan konflik berskala regional yang dapat memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman, di mana jutaan orang bergantung pada bantuan internasional. Masyarakat internasional, khususnya negara-negara Islam, didesak untuk mengambil langkah tegas guna meredakan konflik dan menghentikan penderitaan warga sipil di kawasan tersebut.
Sementara itu, serangan udara oleh Israel terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk infrastruktur vital seperti pelabuhan dan pembangkit listrik, semakin memperumit upaya penyelesaian konflik. Dengan situasi yang kian memburuk, suara untuk gencatan senjata dan dialog perdamaian semakin mendesak.
Ketegangan di Timur Tengah kini berada di titik kritis, dan dunia harus segera bertindak untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.
[Johandi]

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment