Tragedi Songgoriti: Misteri Kematian Letkol Purwanto dan Keluarganya di Balik Jejak Kelam Gang Dolly - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Tragedi Songgoriti: Misteri Kematian Letkol Purwanto dan Keluarganya di Balik Jejak Kelam Gang Dolly

Monday, 20 January 2025
foto: kolase

Wartaglobal.id,Batu, Jawa Timur – Pada 13 Agustus 1988, tragedi kelam mengguncang Indonesia. Letnan Kolonel (Marinir) Purwanto bersama keluarganya ditemukan tewas mengenaskan di dalam sebuah mobil yang jatuh ke jurang sedalam 120 meter di kawasan Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur. Awalnya diduga sebagai kecelakaan, penyelidikan polisi kemudian mengungkap fakta mengejutkan bahwa pembunuhan ini direncanakan oleh Sumiarsih, seorang muncikari terkenal di kawasan prostitusi Gang Dolly, Surabaya.

Motif Bisnis Gelap

Sumiarsih diketahui memiliki hubungan bisnis terlarang dengan Purwanto, yang melibatkan pengelolaan rumah bordil. Hubungan ini memburuk setelah masalah utang-piutang mencuat, memicu dendam mendalam dari pihak Sumiarsih. Hari itu, Sumiarsih, dibantu suami, anak, dan menantunya, menyusun rencana keji untuk menghabisi Purwanto dan keluarganya.

Eksekusi Sadis

Dengan dalih menyetor uang bulanan, Sumiarsih mendatangi rumah Purwanto. Ketika diterima tanpa rasa curiga, Sumiarsih dan keluarganya menyerang Purwanto serta seluruh anggota keluarganya menggunakan alat berat. Setelah memastikan korban tewas, jasad mereka dimasukkan ke dalam mobil yang kemudian didorong ke jurang dan dibakar, seolah-olah insiden itu merupakan kecelakaan.

Hukuman Berat

Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan hukuman mati kepada Sumiarsih, suaminya Sugeng, dan anggota keluarganya yang terlibat pada tahun 1989. Setelah menjalani berbagai proses hukum selama hampir dua dekade, Sumiarsih dan Sugeng akhirnya dieksekusi mati pada 19 Juli 2008 di Lapas Kalisosok, Surabaya.

Catatan Kelam

Tragedi ini tak hanya mengungkap sisi gelap kehidupan militer, tetapi juga membuka mata publik terhadap bahaya dunia bisnis gelap. Kisah tragis Letkol Purwanto dan keluarganya menjadi pengingat bahwa keserakahan dan dendam dapat menghancurkan banyak nyawa.(KZN)


(Sumber: Kompas, Alinea, Tempo)



KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment