Kalbar.WARTAGLOBAL.id, Pontianak – Kota Pontianak kembali mencuri perhatian nasional. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam kunjungan kerjanya ke TPA Batu Layang, Minggu (18/5), memuji kesiapan Kota Pontianak dalam pengelolaan sampah. Kota yang dikenal dengan budaya tertib dan bersih ini dinilai siap menjadi percontohan nasional dalam mendukung target 100 persen pengelolaan sampah pada tahun 2029.
"Pontianak ini relatif tidak terlalu berat karena wali kotanya sangat fokus terhadap isu lingkungan. Kota ini sudah punya lima unit TPST dan TPS3R aktif, dan tahun depan akan dibangun fasilitas pengolahan sampah skala besar," ujar Menteri Hanif.
Kota Pontianak, yang telah dua kali meraih Sertifikat Adipura, juga tengah meningkatkan kualitas pengelolaan TPA Batu Layang menjadi sistem sanitary landfill sesuai arahan pusat. Pemerintah pusat pun sedang mengompilasi data teknis nasional sebagai bagian dari percepatan pencapaian target pengelolaan sampah sesuai amanat Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengungkapkan bahwa kota dengan populasi 618 ribu jiwa ini menghasilkan sekitar 400 ton sampah per hari. Meski TPA berada di lahan gambut seluas 20 hektare dengan tantangan teknis, berbagai terobosan terus dilakukan, termasuk pembangunan IPAL dan perencanaan pengelolaan sampah terpadu yang ditargetkan rampung pada 2027.
"Pengurangan sampah kita sudah capai 40 persen di luar TPA, lewat TPST 3R Edelwiss Purnama. Namun memang masih ada pekerjaan rumah, seperti pemanfaatan gas metan sebagai sumber energi alternatif," jelasnya.
Menteri Hanif menegaskan bahwa daerah yang tidak serius dalam pengelolaan sampah akan mendapat sanksi tegas. Namun untuk Pontianak, ia optimistis kota ini bisa menjadi model pengelolaan sampah yang berkelanjutan menuju Indonesia Maju.
Editor:[AZ]
Sumber:(Prokopim)

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment