
Kalbar.WARTAGLOBAL.id-- Sintang, warga Desa Nanga Libau, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dikejutkan oleh robohnya jembatan gantung Sungai Sepauk yang menjadi penghubung utama antara Desa Nanga Libau dan Desa Sekujam Timbai.
Beruntung, dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (8/10/2025) itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian besar dirasakan masyarakat karena akses vital ekonomi dan pendidikan lumpuh total.
Jembatan sepanjang 150 meter dengan lebar 1,2 meter itu telah berdiri selama 20 tahun. Menurut warga, konstruksi jembatan memang sudah termakan usia. Kini, warga menuntut agar Pemerintah Kabupaten Sintang segera turun tangan membangun kembali jembatan tersebut secara permanen.
"Ya pak betul, jembatan ini sudah lama — sekitar 20 tahun. Dulu dibangun secara swadaya oleh pengusaha sukses warga sini, Pak Rajali atau biasa kami panggil Apui,” ungkap Petrus, warga Nanga Libau, saat dikonfirmasi media melalui pesan WhatsApp.
Ia menambahkan, jembatan tersebut pernah diserahkan secara resmi kepada Pemkab Sintang pada tahun 2015, sehingga kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
"Jembatan ini urat nadi perekonomian kami, pak. Anak-anak sekolah, pedagang, petani — semua lewat sini setiap hari. Sekarang setelah roboh, aktivitas kami lumpuh. Yang punya sampan kecil masih bisa menyeberang, tapi yang tidak punya harus bayar setiap kali nyeberang. Berat, pak,” keluhnya dengan nada sedih.
Warga berharap agar Pemkab Sintang tidak menunda-nunda lagi pembangunan jembatan tersebut. Mereka meminta agar pembangunan dilakukan secara permanen, dengan material baru dan berkualitas, bukan tambalan atau perbaikan sementara.
Senada dengan warga, Rajali alias Apui, pengusaha sukses asal Desa Nanga Libau yang dulu membangun jembatan itu dengan dana pribadi, ikut angkat bicara.
"Jembatan ini dulu saya bangun swadaya pakai uang pribadi, tanpa bantuan pemerintah. Tapi sejak 2015 sudah saya serahkan ke Pemkab Sintang. Sekarang ini kewenangan penuh mereka. Saya minta, jangan ditunda-tunda lagi. Segera bangun, lewat instansi terkait!” tegas Apui.
Robohnya jembatan gantung Sungai Sepauk ini menjadi peringatan keras bagi Pemkab Sintang agar segera memperhatikan infrastruktur pedesaan yang sudah uzur dan berisiko tinggi. Warga kini hanya bisa berharap, pemerintah tidak menutup mata terhadap penderitaan mereka.
Editor : Muchlisin - Tim WGR