Puluhan Orang Terkesima dengan Harmoni Manjakani di Program Beranda Disperpusip Pontianak

Pontianak,WARTAGLOBAL.id—Suasana pagi yang tenang di beranda Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak berubah menjadi penuh kehangatan dan kebersamaan, Sabtu (14/9/2024). Puluhan warga yang hadir larut dalam alunan musik syahdu dari duo andalan Kota Khatulistiwa, Manjakani.

Momen ini merupakan bagian dari program Beranda—singkatan dari "Berkata Lewat Nada"—yang menjadi salah satu acara unggulan dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca 2024. Tidak hanya sebuah penampilan musik, Beranda menghadirkan konsep di mana lirik-lirik lagu yang dinyanyikan dihayati dan dimaknai sebagai bagian dari literasi yang hidup di tengah masyarakat.

Perpustakaan sebagai Ruang Inklusif

Rendrayani, Kepala Disperpusip Pontianak, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya perpustakaan kota untuk berkembang menjadi ruang yang inklusif bagi semua kalangan. “Beranda adalah bentuk lain dari literasi. Kami ingin menunjukkan bahwa literasi tidak hanya soal buku, tapi juga bisa tumbuh melalui seni dan musik,” ujar Rendrayani.

Menurutnya, Manjakani dipilih karena karya-karyanya yang penuh makna. "Lirik-lirik mereka dalam, kadang terasa seperti puisi yang dinyanyikan. Ini mampu menyentuh banyak orang dan membawa pesan yang lebih luas kepada masyarakat," tambahnya.

Program ini juga sejalan dengan visi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diusung Disperpusip Pontianak. Lewat pendekatan ini, perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi sebagai wahana belajar sepanjang hayat yang melibatkan masyarakat secara aktif. “Harapannya, perpustakaan bisa turut meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program,” kata Rendrayani.

Rangkaian Acara Meriahkan Bulan Gemar Membaca

Selain Beranda, Disperpusip Pontianak menggelar sejumlah kegiatan menarik lainnya untuk memeriahkan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan 2024. Di antaranya adalah Sayembara Cerpen Membaca Pontianak, lomba yel-yel Gemar Membaca untuk pelajar SMP, review buku koleksi perpustakaan, dan kelas menulis bersama penulis ternama Bernard Batubara.

Ada pula kegiatan ngagak perpus (mengajak kunjungan ke perpustakaan), pelatihan public speaking, lokakarya anyaman akar keladi air, hingga Panggung Literaksi, yang menjadi ajang bagi komunitas literasi untuk unjuk gigi.

Dengan hadirnya berbagai kegiatan ini, Disperpusip Pontianak berharap mampu menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai literasi dalam berbagai bentuknya. “Kami ingin perpustakaan menjadi ruang yang hidup dan dekat dengan masyarakat. Lewat literasi, seni, dan budaya, kita bisa membangun masyarakat yang lebih cerdas dan kreatif,” tutup Rendrayani.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perpustakaan bukan hanya tempat buku berdiam, tetapi tempat di mana kata dan nada berpadu untuk membangun komunitas yang literat dan inklusif.[AZ]

Editor:Maulana