Kalbar.WARTAGLOBAL.id , Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melaksanakan serah terima barang milik negara (BMN) dengan total nilai Rp19,26 triliun. Acara yang berlangsung pada Kamis, 10 Oktober 2024 ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Penyerahan ini meliputi hibah BMN sebesar Rp13,36 triliun serta alih status penggunaan BMN senilai Rp5,89 triliun.
BMN yang diserahkan mencakup beragam proyek infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pembangunan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah-sekolah untuk mencegah penyebaran penyakit, renovasi stadion demi meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat, serta pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di berbagai wilayah. Proyek-proyek ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan dasar masyarakat sekaligus memperbaiki kualitas hidup.
Selain itu, terdapat serah terima BMN berupa rumah susun yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta digunakan sebagai asrama mahasiswa. Fasilitas ini diberikan kepada pemerintah daerah, yayasan, dan universitas. Pembangunan infrastruktur lainnya meliputi jalan, jembatan, sarana dan prasarana publik, pengelolaan limbah, serta penanganan kawasan kumuh yang seluruhnya bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya pemeliharaan aset-aset yang telah dibangun menggunakan anggaran negara. Ia mengingatkan kepada para penerima BMN untuk menggunakan dan merawat aset tersebut dengan baik, karena pembangunan ini menggunakan uang rakyat. "Barang milik negara atau aset negara harus dimanfaatkan untuk memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, dan kultural bagi masyarakat," ujarnya dalam acara tersebut.
Sri Mulyani juga memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas transparansi dan kerja sama yang solid dalam pengelolaan anggaran. Menurutnya, upaya Kementerian PUPR yang agresif dalam membangun infrastruktur dan melaporkan penggunaan anggaran telah meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan APBN. Hal ini diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah di masa depan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan bahwa serah terima BMN ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Selama 10 tahun terakhir, total nilai BMN yang telah diserahterimakan mencapai Rp374,66 triliun, yang meliputi berbagai proyek infrastruktur di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal ini merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam menyediakan fasilitas publik untuk masyarakat.
Melalui acara serah terima ini, pemerintah kembali menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang didanai dari APBN merupakan hasil kerja keras yang dilakukan demi kesejahteraan masyarakat. BMN yang diserahterimakan menjadi simbol nyata dari pengelolaan #UangKita yang digunakan untuk membangun fasilitas publik dan memperbaiki kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia.[AZ]
Editor:Maulana
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment