WARTAGLOBAL.id-- Sanggau, Banjir parah melanda Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, akibat hujan deras yang mengguyur secara terus-menerus sejak awal Oktober 2024. Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan beberapa wilayah di Sanggau, terutama Desa Sosok, tergenang air dengan ketinggian mencapai hingga satu meter. Situasi ini memperparah kondisi jalan utama dan menyebabkan terputusnya akses transportasi dari Sanggau menuju Pontianak, serta ke beberapa kabupaten tetangga seperti Sekadau, Sintang, dan Melawi.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, sedikitnya delapan dusun di Desa Sosok terkena dampak banjir. Dusun-dusun tersebut meliputi Sosok 1, Sosok 2, Sekayu Tabat, Barage, dan beberapa lainnya. Secara keseluruhan, 931 keluarga atau sekitar 3.403 jiwa terdampak dan sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara, termasuk di Kantor Desa Sosok. Beberapa tenda darurat juga didirikan untuk menampung warga yang harus dievakuasi.
Akibat banjir ini, jalur darat utama dari Sanggau ke Pontianak lumpuh total. Ketinggian air yang cukup tinggi membuat kendaraan roda empat, terutama minibus, tidak dapat melintas, sehingga masyarakat harus mencari jalur alternatif melalui rute Meliau-Tayan. Namun, rute alternatif ini juga berpotensi terendam jika hujan deras terus berlanjut. Salah seorang warga, Hendra, menyatakan kekhawatiran mengenai kesulitan akses untuk kebutuhan sehari-hari karena kondisi jalan yang tertutup banjir.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan setempat terus bekerja keras di lapangan untuk mengevakuasi warga dan memastikan keselamatan mereka. Kepala BPBD Sanggau, Tridibyo Saputro, mengonfirmasi bahwa petugas terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi rawan banjir. Mereka juga telah menyiapkan berbagai peralatan darurat dan logistik untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan.
Banjir ini juga menyebabkan gangguan pada jalur perdagangan dan logistik antar-kabupaten, yang berpotensi memengaruhi distribusi barang di beberapa daerah. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan yang cepat dan efisien. Selain itu, langkah-langkah preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih luas jika curah hujan tidak segera menurun.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama mereka yang tinggal di dekat aliran sungai dan wilayah dataran rendah yang rentan banjir. Kepala BPBD mengingatkan bahwa meskipun intensitas hujan tinggi bisa menyebabkan banjir mendadak, kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Pemerintah daerah bersama tim gabungan akan terus memantau situasi, dan mereka berharap kondisi cuaca segera membaik.[Muhlisin/AZ]
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment