Kalbar.WARTAGLOBAL.id , Pontianak - Dalam upaya menjalin kedekatan dengan masyarakat sekaligus menyerap aspirasi langsung, Sultan Kesultanan Qadariah Pontianak, Syarif Melvin Alkadrie, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), mengunjungi Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara pada Minggu (3/11). Bertempat di rumah tokoh masyarakat setempat, Datok Sriwardani Syehk Ursula Jawas, pertemuan ini menghadirkan dialog hangat antara Sultan Syarif dengan warga setempat, termasuk para pemuka RT/RW, budayawan, dan tokoh masyarakat lainnya.
Kunjungan Sultan ini bukan sekadar agenda seremonial. Ia datang dengan niat untuk mendengarkan langsung berbagai keluhan, harapan, serta aspirasi masyarakat. Dalam sambutannya, Sultan Syarif menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai anggota DPD RI untuk memastikan suara masyarakat sampai kepada pemerintah pusat dan pejabat daerah. “Saya ingin mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat agar dapat kami perjuangkan di tingkat pusat,” ujar Sultan dengan penuh semangat.
Diskusi berlangsung dalam suasana yang akrab dan terbuka. Sultan mendengarkan dengan seksama berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat, mulai dari kebutuhan ekonomi, pendidikan, hingga isu sosial yang dihadapi sehari-hari. Masyarakat berharap agar pemerintah memberikan perhatian nyata dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Dialog ini membawa semangat baru bagi warga yang merasa bahwa suara mereka didengarkan langsung oleh wakil mereka.
Dari sekian banyak masukan, Sultan Syarif menyoroti dua isu utama yang menjadi perhatian khususnya: ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Baginya, kedua hal ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat secara keseluruhan. “Pangan adalah kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Kita perlu memastikan akses pangan yang cukup dan berkualitas untuk masyarakat,” tegasnya.
Dalam sektor ekonomi, Sultan menyampaikan pandangannya bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perikanan, dan kelautan. Ia berharap potensi ini bisa dikelola lebih baik agar mampu memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Sultan juga berencana untuk menggandeng Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, untuk membahas langkah-langkah konkret dalam pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal ini.
Masalah rendahnya upah minimum kota (UMK) di Pontianak juga menjadi sorotan dalam diskusi tersebut. Masyarakat mengeluhkan bahwa UMK yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari yang terus meningkat. Sultan Syarif menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan isu ini di tingkat pemerintah daerah dan berkoordinasi dengan DPRD guna mencari solusi yang lebih sejalan dengan kebutuhan riil masyarakat.
Respon positif datang dari masyarakat yang menghadiri pertemuan tersebut. Mereka berharap agar kunjungan ini tidak hanya menjadi sekadar acara formalitas, tetapi diikuti dengan kebijakan nyata yang pro-rakyat. “Kami berharap Sultan tidak hanya mendengar, tetapi juga bisa membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap salah satu warga yang hadir.
Sultan Syarif menutup kunjungannya dengan janji untuk memperjuangkan aspirasi rakyat Kalimantan Barat melalui posisinya di DPD RI. Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan rakyat agar dapat direalisasikan melalui kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. “Bersama masyarakat dan pemerintah, kita bisa menciptakan perubahan positif untuk kesejahteraan Kalimantan Barat,” pungkas Sultan dengan penuh keyakinan.[AZ]
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment