Gencatan Senjata Gaza Resmi Dimulai: Apa Selanjutnya untuk Timur Tengah? - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Gencatan Senjata Gaza Resmi Dimulai: Apa Selanjutnya untuk Timur Tengah?

Saturday, 18 January 2025
foto :  kerusakan yang di timbulkan akibat perang di gaza

Wartaglobal.id,Qatar – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan mulai berlaku pada Minggu pukul 08:30 waktu setempat (06:30 GMT), setelah Kabinet Israel menyetujui kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Langkah ini diharapkan menghentikan konflik selama 15 bulan yang telah merenggut puluhan ribu nyawa, menghancurkan infrastruktur Gaza, dan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.


Kesepakatan tersebut mencakup pembebasan puluhan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza dan lebih dari 700 tahanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel.

Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, gencatan senjata ini akan berlangsung selama enam minggu pertama. Sebagai bagian dari perjanjian:

Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk perempuan dan anak-anak, secara bertahap selama enam minggu.

Israel akan membebaskan lebih dari 700 tahanan Palestina, sebagian besar adalah anggota kelompok militan Hamas dan Jihad Islam.

Hamas menyatakan bahwa pembebasan sandera pria, termasuk tentara, akan menjadi bagian dari tahap kedua yang hanya akan dinegosiasikan jika gencatan senjata berhasil dilaksanakan secara berkelanjutan.

Daftar tahanan yang akan dibebaskan telah diterbitkan oleh Kementerian Kehakiman Israel, mencakup nama-nama anggota kelompok militan yang menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan serius seperti pembunuhan. Namun, nama Marwan Barghouti, seorang pemimpin politik Palestina yang populer, tidak termasuk dalam daftar, meskipun Hamas sebelumnya menuntut pembebasannya.

Konflik yang berlangsung selama lebih dari setahun ini telah menyebabkan kehancuran besar. Data Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lebih dari 46.000 warga tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Di sisi lain, Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 17.000 militan Hamas, meskipun angka ini belum diverifikasi secara independen.

Selain korban jiwa, konflik ini juga memaksa ratusan ribu warga Gaza mengungsi. Blokade yang diberlakukan Israel memperburuk krisis kemanusiaan, membuat akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan layanan kesehatan sangat terbatas.

Kesepakatan ini merupakan hasil dari negosiasi intensif yang melibatkan mediator internasional. Selama berbulan-bulan, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat memfasilitasi pembicaraan tidak langsung antara kedua belah pihak. Langkah ini menandai gencatan senjata kedua yang dicapai sejak konflik dimulai, meskipun tantangan untuk mempertahankannya tetap besar.

"Ini adalah langkah penting menuju perdamaian, tetapi tidak akan mudah," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani,

Menteri Luar Negeri Qatar. "Kedua belah pihak harus menunjukkan komitmen terhadap gencatan senjata dan upaya jangka panjang untuk menyelesaikan konflik ini."

Langkah ini menuai beragam tanggapan di tingkat lokal dan internasional.
Di Palestina, warga menyambut baik pembebasan tahanan sebagai kemenangan simbolis. Namun, banyak yang masih skeptis tentang keberlangsungan gencatan senjata.

Di Israel, beberapa politisi oposisi mengkritik pembebasan tahanan Palestina yang dianggap berisiko terhadap keamanan nasional.

Dunia internasional, termasuk PBB, menyambut baik kesepakatan ini dan mendesak kedua belah pihak untuk memanfaatkan momen ini sebagai langkah menuju penyelesaian konflik yang lebih luas.

Meski gencatan senjata ini memberikan harapan baru, jalan menuju perdamaian tetap penuh tantangan. Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan membebaskan sandera lainnya tanpa jaminan gencatan senjata yang permanen dan penarikan penuh Israel dari wilayah Gaza.

Sebaliknya, Israel tetap bersikeras bahwa setiap negosiasi di masa depan harus mencakup perlucutan senjata Hamas. Ketegangan ini menunjukkan bahwa meskipun gencatan senjata telah disepakati, konflik di kawasan tersebut masih jauh dari selesai.

Gencatan senjata ini akan menjadi ujian bagi komitmen kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan memulai proses perdamaian yang berkelanjutan. Dunia kini mengarahkan pandangannya ke Gaza, menunggu apakah langkah ini akan menjadi awal baru atau sekadar jeda sementara dalam konflik panjang yang memecah Timur Tengah.(Kzn)



KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment