Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mempertegas kemitraan strategis kedua negara hanya beberapa jam setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat(foto)
Wartaglobal.id,Moskow/Beijing– Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mempertegas kemitraan strategis kedua negara hanya beberapa jam setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari. Dalam panggilan telepon resmi, kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk membangun hubungan "tanpa batas" di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
“Hubungan Tiongkok-Rusia, yang didasarkan pada persahabatan abadi dan kolaborasi strategis, tengah memperoleh vitalitas baru,” ujar Xi dalam pernyataan resminya. Sementara itu, Putin menyebut Xi sebagai "mitra yang dapat diandalkan," menekankan pentingnya mempererat hubungan bilateral dalam perdagangan, militer, dan pertukaran budaya.
Fokus pada Stabilitas dan Multipolaritas
Kedua pemimpin menyoroti perlunya menciptakan tatanan dunia multipolar sebagai respons terhadap tantangan global. Xi menekankan pentingnya melindungi kepentingan bersama dan memperluas kerja sama praktis, sedangkan Putin mendorong peningkatan kolaborasi di sektor perdagangan dan teknologi tinggi.
Dalam pembicaraan tersebut, isu-isu geopolitik seperti Ukraina dan Taiwan turut dibahas. “Putin kembali menegaskan preferensi Rusia untuk solusi damai di Ukraina yang sejalan dengan kepentingan strategis Moskow,” ungkap Yury Ushakov, ajudan kebijakan luar negeri Putin. Xi, di sisi lain, mengkritik pasokan senjata Barat ke Ukraina, sambil menegaskan sikap netral Tiongkok.
Terkait Taiwan, Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap kebijakan "Satu Tiongkok" Beijing, memperkuat solidaritas kedua negara dalam menghadapi tekanan Barat.
Sikap Hati-Hati terhadap Trump
Meski tidak menyebut Trump secara langsung dalam siaran resmi, sumber diplomatik menyatakan bahwa topik diskusi mencakup hubungan kedua negara dengan AS di bawah pemerintahan baru. Xi dan Trump sebelumnya sempat melakukan panggilan telepon sebelum pelantikan, yang Trump sebut sebagai "diskusi yang sangat bagus," mencakup perdagangan dan isu lainnya seperti TikTok.
Putin, yang belum berbicara langsung dengan Trump sejak pelantikannya, tetap optimis terhadap prospek dialog baru antara Moskow dan Washington. Ia bahkan mengirimkan ucapan selamat resmi kepada Trump, menegaskan kesiapan Rusia untuk bekerja sama di berbagai bidang.
Respon Dunia
Penguatan hubungan Rusia-Tiongkok ini dipandang sebagai sinyal kuat bagi dunia, terutama Barat, tentang komitmen kedua negara untuk mempertahankan posisi mereka di panggung global. Analis menilai bahwa langkah ini merupakan respons proaktif terhadap ketidakpastian yang mungkin timbul di bawah kepemimpinan Trump.
Kemitraan yang terus diperkuat antara Rusia dan Tiongkok diprediksi akan membawa dampak signifikan pada lanskap geopolitik dunia, terutama dalam menghadapi isu-isu besar seperti konflik Ukraina, situasi di Taiwan, serta tantangan ekonomi global.(Kzn)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment