
Dalam sambutannya, Bupati Erlina menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada seluruh pengurus yang baru dilantik. Ia menegaskan bahwa pengurus PGRI harus menjadi lokomotif perubahan demi kemajuan pendidikan yang berkualitas, adil, dan merata.
“Semoga kepengurusan yang baru dapat menjalankan amanah dengan penuh integritas dan semangat pengabdian. PGRI bukan hanya organisasi profesi, tapi wadah perjuangan menjaga martabat guru,” tegas Erlina.
Erlina menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Mempawah terus berupaya menghadirkan sistem pendidikan yang berkarakter, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Dalam konteks itu, ia menilai peran guru sangat strategis, bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga agen perubahan.
“Kami ingin PGRI menjadi mitra strategis dalam mendukung kebijakan transformasi pendidikan. Dari Jungkat hingga Toho, dari Kuale hingga Sadaniang, kita butuh guru yang profesional dan berdedikasi,” ujar Erlina dengan penuh semangat.
Lebih jauh, Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk PGRI, untuk menjadikan pelantikan ini sebagai momentum kebangkitan baru dalam dunia pendidikan.
“Pemerintah Kabupaten Mempawah membuka ruang seluas-luasnya untuk kerja sama yang konkret dengan PGRI, guna memastikan setiap kebijakan berpihak pada kualitas guru dan mutu pembelajaran,” pungkasnya.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Firdaus. Dalam struktur kepengurusan yang baru, Marno resmi ditetapkan sebagai Ketua PGRI Kabupaten Mempawah Masa Bakti 2025–2030.
Acara pelantikan turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Mempawah, perwakilan instansi vertikal, para kepala sekolah, serta tokoh-tokoh pendidikan se-Kabupaten Mempawah.[AZ]
No comments:
Post a Comment