Kasus Judi Online Libatkan Mantan Pejabat Kominfo, Polisi Lakukan Penelusuran Aset dan Aliran Dana

WARTAGLOBAL.id , Jakarta - Polisi terus memperluas penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan mantan pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang kini telah berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dalam jaringan judi online. Nama-nama besar mantan pejabat, termasuk seorang mantan menteri, dikabarkan ikut terseret dalam kasus yang kian menghebohkan ini.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengungkapkan, penyidik masih mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengurai keterlibatan pihak-pihak yang terindikasi terlibat. “Yang jelas, kasus ini masih dalam proses pendalaman. Siapapun yang diduga terlibat akan kita periksa hingga tuntas. Kami akan informasikan kepada publik jika ada perkembangan signifikan,” tegas Sandi, Selasa (5/11/2024).

Tak hanya sebatas pemeriksaan saksi, Polri kini juga sedang menelusuri aset dan aliran dana yang terkait dengan dugaan aktivitas judi online ini. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memerangi praktik ilegal yang meresahkan masyarakat.

Keterlibatan Mantan Menteri Jadi Sorotan Publik

Spekulasi pun bermunculan seiring semakin menguatnya kabar tentang keterlibatan seorang mantan menteri dalam jaringan judi online tersebut. Kendati Sandi belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai periode jabatan sang menteri yang sedang diselidiki, masyarakat ramai mempertanyakan sejauh mana keterlibatan mantan pejabat ini dalam aktivitas ilegal yang semakin masif tersebut.

"Kami tak ingin terburu-buru. Semua sedang dianalisis dengan teliti agar hasilnya valid. Saat ini, fokus kami adalah menelusuri aliran uang, aset-aset terkait, dan mengidentifikasi siapa saja yang bisa memberikan keterangan tambahan," papar Sandi.

Langkah Tegas Polri untuk Hentikan Judi Online

Penindakan ini menjadi bukti nyata keseriusan Polri dalam menindaklanjuti instruksi Presiden untuk memberantas judi online, yang disebut-sebut merusak generasi muda dan menimbulkan keresahan sosial. Kapolri sendiri disebut sangat mendukung pengungkapan kasus ini hingga ke akar-akarnya, untuk memberi efek jera bagi para pelaku maupun pihak-pihak yang berusaha menyembunyikan praktik tersebut.

“Kasus ini adalah salah satu prioritas Polri sesuai arahan Presiden. Kami tidak akan membiarkan praktik ini merusak masyarakat lebih jauh,” tambah Sandi, menegaskan sikap tegas lembaganya.

Masyarakat kini menanti pengungkapan lebih lanjut dari penyelidikan ini. Jika terbukti, kasus ini akan menjadi tamparan keras bagi para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan dan kepercayaan publik.[AZ]