Bank Indonesia Digeledah KPK, Nilai Tukar Rupiah Melemah - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Bank Indonesia Digeledah KPK, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Thursday, 19 December 2024

WARTAGLOBAL.id , Jakarta – Penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor Bank Indonesia (BI) memberikan sentimen negatif terhadap pasar keuangan domestik. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebut pemberitaan ini telah memperburuk kondisi nilai tukar rupiah yang sebelumnya sudah menghadapi tekanan berat akibat berbagai faktor eksternal. "Kondisi ini memberikan tekanan tambahan pada pasar, terutama di tengah ketidakpastian global yang sudah tinggi," ujar Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta.

Sebagai langkah responsif, BI terus memperkuat upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui strategi triple intervention. Langkah ini mencakup intervensi pada instrumen Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) untuk menstabilkan nilai tukar di pasar derivatif, pasar spot untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valuta asing, dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) guna menjaga arus modal asing. Perry juga menambahkan bahwa instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) telah digunakan untuk mendukung stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

Namun, pelemahan rupiah tidak semata-mata dipengaruhi oleh dinamika dalam negeri. Ketidakpastian global, termasuk kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang lebih ketat, menjadi faktor dominan. Perry menjelaskan bahwa ruang penurunan suku bunga acuan AS atau Fed Funds Rate (FFR) semakin terbatas, sementara dolar AS terus menguat secara global. Hal ini mendorong banyak investor untuk memindahkan aset mereka ke AS, menciptakan tekanan tambahan pada mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Selain itu, risiko geopolitik global turut memperburuk situasi. Ketegangan di berbagai kawasan dunia telah meningkatkan kekhawatiran investor terhadap risiko pasar di negara berkembang. "Investor global cenderung mencari aset yang lebih aman, sehingga preferensi mereka saat ini lebih mengarah pada dolar AS," ujar Perry. Akibatnya, nilai tukar rupiah terus melemah meskipun BI telah melakukan berbagai intervensi.

Bank Indonesia tetap optimistis dalam menjaga stabilitas pasar. Perry menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil BI tidak hanya untuk menahan pelemahan rupiah tetapi juga untuk menjaga kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia. "Kami akan terus melakukan langkah-langkah yang terukur, dengan fokus pada stabilitas nilai tukar dan keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional," tambahnya.

Meski demikian, kondisi pasar keuangan masih dibayangi ketidakpastian tinggi. Pengamat menilai bahwa isu penggeledahan KPK di kantor BI harus segera direspons dengan transparansi agar tidak terus membebani pasar. Sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, kepercayaan publik terhadap Bank Indonesia menjadi sangat penting untuk memulihkan stabilitas dan menjaga kredibilitas kebijakan moneter di mata dunia.[AZ]





KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment