Wartaglobal.id,Jakarta – Nama Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan akademisi terkemuka, kembali menjadi perhatian publik setelah diakui sebagai salah satu dari 100 intelektual dunia oleh Foreign Policy, sebuah majalah internasional yang berbasis di Amerika Serikat. Pengakuan ini diberikan pada tahun 2008, saat Anies masih menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina, menjadikannya salah satu tokoh muda Indonesia yang berhasil mendapatkan pengakuan global.
Dalam laporan yang dirilis oleh Foreign Policy, daftar 100 intelektual dunia mencakup nama-nama besar seperti Noam Chomsky, Al Gore, dan Muhammad Yunus. Anies Baswedan termasuk di dalamnya sebagai salah satu tokoh yang dianggap berpengaruh dalam memajukan pendidikan dan mendorong perubahan sosial.
Majalah tersebut menyoroti peran Anies dalam memperjuangkan akses pendidikan dan kontribusinya dalam mencetak generasi muda yang kompetitif melalui berbagai program inovatif. Salah satu programnya yang paling dikenal adalah Gerakan Indonesia Mengajar, yang memberdayakan para pengajar muda untuk melayani di daerah terpencil di Indonesia.
“Pengakuan ini adalah hasil kerja bersama dan dedikasi semua pihak yang percaya bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa,” ujar Anies dalam salah satu wawancara terkait penghargaan tersebut.
Anies Baswedan dikenal luas sebagai tokoh yang membawa perubahan signifikan di dunia pendidikan Indonesia. Sebelum mendapatkan penghargaan ini, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun, menjadikannya salah satu rektor termuda di Indonesia. Dalam masa kepemimpinannya, ia membawa pendekatan baru yang lebih segar, kolaboratif, dan berorientasi pada pengembangan SDM.
Selain itu, Anies juga memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan. Ia memperoleh gelar Master of Public Policy dari University of Maryland, AS, serta menyelesaikan gelar doktornya di bidang politik dari Northern Illinois University.
Di tingkat internasional, Anies juga diundang sebagai pembicara di berbagai forum dunia, termasuk World Economic Forum (WEF) dan konferensi internasional lainnya. Gagasan-gagasannya tentang pendidikan inklusif dan pengentasan kemiskinan melalui penguatan sumber daya manusia mendapatkan perhatian luas dari para pemimpin global.
Selain masuk dalam daftar Foreign Policy, Anies juga pernah diakui oleh Foresight dari Jepang pada tahun 2010 sebagai salah satu dari “20 Orang 20 Tahun” – tokoh-tokoh yang diprediksi akan memiliki pengaruh besar dalam 20 tahun mendatang. Ia berada di daftar yang sama dengan nama besar seperti Vladimir Putin dan Hugo Chavez.
Penghargaan tersebut didasarkan pada kontribusi signifikan Anies dalam mendorong perubahan sosial melalui pendidikan dan reformasi kebijakan publik di Indonesia.
Pengakuan internasional ini bukan hanya penghargaan pribadi bagi Anies Baswedan, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Anies dinilai mampu membawa nama Indonesia ke panggung global melalui kontribusinya di bidang intelektual dan pendidikan.
Banyak pihak berharap bahwa pengakuan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memajukan bangsa. “Ini adalah bukti bahwa pemikiran besar dari Indonesia dapat bersaing di panggung internasional,” ujar pengamat pendidikan nasional, Arif Budiman.
Meski saat ini kiprah politiknya lebih menonjol, banyak yang tetap mengingat Anies sebagai salah satu intelektual muda terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.(Kzn)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment