"Kelangkaan Gas LPG Melanda Dusun Benuan Pasca Banjir: Warga Kesulitan Memasak" - Warta Global Kalbar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

"Kelangkaan Gas LPG Melanda Dusun Benuan Pasca Banjir: Warga Kesulitan Memasak"

Friday, 31 January 2025

Kalbar.WARTAGLOBAL.id , SanggauWarga Dusun Benuan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, tengah menghadapi situasi sulit akibat banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa hari lalu, kondisi ini semakin diperparah dengan kelangkaan gas LPG 3 kg sehingga menambah beban warga yang sudah kesusahan.


Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg, yang merupakan kebutuhan utama untuk memasak. Jika pun ada yang menjual, harganya melonjak drastis  mencapai Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per tabung, jauh di atas harga eceran resmi. Situasi ini membuat masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, semakin terhimpit.


"Setelah banjir, kami sudah kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Sekarang gas juga langka dan mahal. Kami terpaksa menggunakan kayu bakar lagi, meskipun itu tidak praktis," ujar Mariam, salah seorang warga Dusun Benuan. "Kami sekeluarga hanya makan nasi dengan garam saat ini di sebab kan tidak dapat membeli gas elpiji" ungkap seorang ibu yg keberatan namanya di sebutkan. 


Banjir yang melanda daerah tersebut menyebabkan banyak akses jalan rusak dan distribusi barang terganggu, termasuk pengiriman gas LPG. Beberapa toko yang masih memiliki stok gas LPG memanfaatkan situasi ini dengan menaikkan harga, menambah penderitaan masyarakat setempat.


Kepala Dusun Benuan, menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan masalah ini kepada pemerintah setempat. "Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan ini. Jika dibiarkan, warga akan semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya.


Masyarakat Dusun Benuan berharap ada bantuan segera, baik berupa distribusi gas LPG dengan harga terjangkau maupun solusi lain untuk meringankan beban mereka. Kelangkaan ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kestabilan distribusi kebutuhan pokok, terutama di wilayah terdampak bencana. WG. Muchlisin




KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment