
Dipimpin langsung Wali Kota Tjhai Chui Mie bersama Wakil Wali Kota Muhammadin dan jajaran Forkopimda, pemasangan bendera dilakukan di titik-titik strategis seperti Jalan Firdaus, Jalan Pangeran Diponegoro, makam pahlawan Bambu Runcing, tiga gerbang masuk kota, fasilitas umum, hingga seluruh kecamatan dan kelurahan.
“Bendera sudah kami distribusikan ke setiap kelurahan untuk dipasang di wilayah masing-masing. Ini bentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan,” ujar Tjhai Chui Mie usai memimpin apel pengibaran bendera di halaman Kantor Wali Kota.
Tak hanya mengajak warga mengibarkan Merah Putih, Tjhai Chui Mie juga menegaskan larangan keras pengibaran bendera selain bendera nasional pada momen kemerdekaan. Ia menilai, penggunaan bendera lain, apalagi sebagai bentuk protes, berpotensi mencederai semangat persatuan dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Di hari kemerdekaan, tidak boleh ada bendera lain berkibar. Ketidakpuasan terhadap pemerintah silakan disampaikan melalui jalur konstitusional, jangan menodai kemerdekaan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Muhammadin meminta aparat TNI dan Polri aktif memantau dan menegur warga yang belum memasang bendera, mengingat imbauan sudah berlaku sejak 1 Agustus.
“Hari ini kita tekan betul agar semua rumah sudah memasang Merah Putih. Ini simbol kebanggaan kita sebagai bangsa,” ujarnya.
Dengan kibaran serentak 10.000 bendera ini, Singkawang tak hanya merayakan kemerdekaan, tapi juga mengirim pesan kuat: di atas semua perbedaan, Merah Putih adalah satu-satunya panji persatuan bangsa.[AZ]
Sumber:[MC Singkawang]
No comments:
Post a Comment