
Kalbar.WARTAGLOBAL.id– Kayong Utara, suasana duka menyelimuti perumahan karyawan PT Cipta Usaha Sejati (CUS) di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Seorang karyawati bernama Mirawati, yang baru dua pekan bekerja sebagai kerani timbang di pabrik pengolahan kelapa sawit, ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (6/9/2025) dini hari.
Korban ditemukan bersimbah darah dengan luka serius di sekujur tubuh, diduga kuat akibat penganiayaan berat. Informasi menyebutkan, sebelum dimutasi ke bagian timbang, korban sempat bekerja di gudang perusahaan tersebut. Malang, jabatan barunya justru menjadi awal kisah tragis yang merenggut nyawanya.
Kabar kematian Mirawati sontak viral di media sosial dan pemberitaan daring, memicu kepedulian sekaligus keresahan masyarakat sekitar.
Polisi Bergerak Cepat
Menerima laporan, jajaran Polres Kayong Utara langsung turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, IPTU Hendra Gunawan, menegaskan pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri pelaku.
“Korban sempat memberikan pesan terakhir kepada orang yang pertama menemukannya. Ia mengaku ditikam oleh orang tak dikenal, namun masih sempat menyebutkan ciri-ciri pelaku,” ungkap Hendra.
Ia menambahkan, dari hasil visum dan keterangan awal, peristiwa ini dipastikan sebagai tindak pidana murni.
“Tidak sulit memastikan bahwa ini adalah pidana. Tantangannya sekarang adalah menemukan siapa pelakunya,” tegasnya.
Kapolres: Butuh Dukungan Masyarakat
Kapolres Kayong Utara, AKBP Adi Prabowo, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan rasa prihatin mendalam atas kasus ini. Pihaknya, kata dia, masih terus mengumpulkan barang bukti serta memeriksa saksi-saksi di sekitar TKP.
“Proses penyelidikan masih berjalan. Kami mohon dukungan dari masyarakat agar pengungkapan kasus ini bisa segera tuntas,” jelas Kapolres melalui pesan singkat.
Keluarga dan Aktivis Mendesak Pengungkapan
Di sisi lain, keluarga korban mendesak aparat penegak hukum agar segera menyingkap siapa pelaku sekaligus motif di balik aksi keji tersebut. Desakan serupa juga datang dari aktivis sosial Juminggu, yang menilai kasus ini harus menjadi perhatian serius agar tak terulang di kemudian hari.
Kini, masyarakat menanti langkah tegas Polres Kayong Utara dalam mengungkap kasus ini, demi memberikan keadilan bagi keluarga korban sekaligus rasa aman bagi warga sekitar. (Muchlisin)