Kalbar.WARTAGLOBAL.id , Melawi – Dunia pendidikan kembali tercoreng setelah beredar video viral yang memperlihatkan seorang oknum guru di SMP Negeri Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, melakukan penganiayaan terhadap muridnya. Dalam video yang tersebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, terlihat oknum guru tersebut melakukan kekerasan, bahkan mengancam dengan sebilah pisau. Kejadian ini sontak memicu kemarahan masyarakat dan memunculkan desakan agar pelaku segera ditindak tegas.
Video tersebut pertama kali beredar beberapa hari lalu dan langsung menarik perhatian publik. Dalam rekaman tersebut, tampak sang guru bertindak kasar dengan melakukan kekerasan fisik, termasuk tendangan serta ancaman dengan senjata tajam. Aksi yang jauh dari nilai-nilai seorang pendidik ini mendapat kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk aktivis sosial dan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Yusseno, membenarkan kejadian tersebut setelah dihubungi oleh beberapa awak media pada Sabtu (8/2) pukul 19.04 WIB. Menurutnya, pihak dinas telah memanggil oknum guru tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, saat ditanya mengenai detail sekolah tempat kejadian, Yusseno memilih untuk tidak menjawab.
Sementara itu, Kapolres Melawi, AKBP Muhammad Syafi'i, mengaku pihak kepolisian belum menerima laporan resmi terkait insiden ini. Ia menyatakan bahwa kasus ini kemungkinan masih dalam proses penyelesaian internal oleh Dinas Pendidikan. Meski demikian, masyarakat mendesak agar kepolisian turun tangan dan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Kecaman keras datang dari berbagai kalangan, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media lokal yang berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini. Mereka menilai tindakan oknum guru tersebut sebagai perbuatan yang tidak manusiawi dan tidak mencerminkan sosok seorang pendidik yang seharusnya menjadi panutan bagi anak-anak.
Masyarakat Kabupaten Melawi berharap agar kasus ini tidak hanya berakhir dengan sanksi administratif, melainkan juga diproses secara hukum untuk memberikan efek jera. Kejadian ini menjadi peringatan bagi dunia pendidikan agar lebih selektif dalam merekrut tenaga pendidik dan memastikan lingkungan sekolah tetap aman bagi siswa.
Sebagai kontrol sosial, para jurnalis dan aktivis akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Harapannya, kejadian serupa tidak akan terulang kembali, dan dunia pendidikan tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi generasi penerus bangsa.[AZ]
Sumber:Laporan Warga dan Kadis Pendidikan Kabupaten Melawi

KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment