
Kalbar.WARTAGLOBAL.id-- Sanggau, Kalimantan Barat, Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali marak di wilayah Sungai Batu, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Suara mesin dompeng kembali menggema di aliran sungai yang sebelumnya sempat tenang pasca razia aparat penegak hukum (APH).
Meski sempat dihentikan beberapa waktu lalu, kegiatan tambang ilegal tersebut kini beroperasi kembali secara terang-terangan. Warga sekitar mengaku resah dengan kondisi sungai yang kian keruh dan tercemar akibat limbah dan lumpur dari aktivitas PETI.
“Waktu razia, mereka berhenti. Tapi hanya sebentar. Sekarang sudah jalan lagi, malah lebih banyak,” ungkap salah seorang warga Sungai Batu yang enggan disebutkan namanya, Jumat (8/11/2025).
Yang lebih mencengangkan, masyarakat setempat menyebut ada nama-nama besar seperti ASP, AWG, dan JN yang diduga berada di balik kegiatan tambang ilegal tersebut. Ketiganya disebut-sebut memiliki pengaruh kuat dan jaringan luas dalam bisnis emas tanpa izin di wilayah itu. Namun hingga kini, belum ada tindakan hukum yang menyentuh mereka.
“Kami sudah bosan melihat razia yang hanya formalitas. Mesin disita, tapi pemilik besarnya tidak pernah ditangkap. Kalau begini terus, sampai kapan rusaknya Sungai Kapuas?” keluh warga lainnya.
Akibat maraknya PETI, kualitas air Sungai Kapuas di sekitar wilayah Kapuas dan Sanggau dilaporkan semakin memburuk. Air yang dulunya menjadi sumber kehidupan kini berubah warna dan berbau solar. Para nelayan kehilangan hasil tangkapan, dan lahan pertanian di sekitar bantaran sungai ikut terdampak.
Masyarakat pun menyerukan agar Presiden RI turun tangan langsung untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam praktik tambang ilegal ini termasuk oknum yang diduga membekingi atau melindungi aktivitas tersebut.
“Kami minta Presiden melihat langsung kondisi di sini. Kalau terus dibiarkan, habis sudah sungai dan kehidupan kami,” tegas seorang tokoh masyarakat Sungai Baru.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat penegak hukum terkait kembali maraknya aktivitas PETI di wilayah Sungai Baru.( Muchlisin)
Editor : Tim WGR

